RANGKUMAN AGAMA ISLAM

197 MEMANDIKAN JENAZAH Sekurang-kurangnya memandikan jenazah adalah meratakan air ke seluruh tubuhnya dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan, dan terlebih dahulu meng- hilangkan dan membasuh segala najis yang terdapat di tubuhnya. Adapun yang paling sempurna adalah hendaknya jena- zah dimandikan di tempat yang tertutup agar hanya orang yang memandikan yang dapat melihatnya. Tubuhnya harus diletakkan dalam keadaan terbaring. Kemudian, pakaiannya dilepaskan, kecuali kain yang menutupi bagian kemaluan. Setelah itu, kepalanya diangkat sehingga dalam posisi duduk, lalu perutnya diurut untuk mengeluarkan kotoran yang masih tersisa di dalam perutnya. Kubul dan dubur- nya dibersihkan tanpa melihat atau menyentuh langsung auratnya. Jenazah diwudhukan sebagaimana wudhu untuk shalat, kepala dan jenggotnya dibasuh dengan air yang dicampur dengan daun bidara, kapur, dan lain sebagainya. Separuh badannya yang sebelah kanan dan kiri dibasuh dengan tiga kali basuhan menggunakan air hangat. Setelah itu, jenazah dikeringkan dengan sehelai kain. Apabila setelah dimandikan ternyata mayat tersebut masih mengeluarkan najis, mayat tidak perlu dimandikan lagi, cukup menghilangkan najisnya. Jika jenazahnya laki-laki, orang yang memandikannya haruslah laki-laki, kecuali istrinya, sedangkan apabila jena-

RkJQdWJsaXNoZXIy NTY0MzU=