RANGKUMAN AGAMA ISLAM

123 maupun sengaja, seperti berkata-kata, bergerak yang banyak, hal itu tidak dapat ditutup dengan sujud sahwi karena perbuatan tersebut dapat membatalkan shalatnya. 4) Membaca rukun qauli bukan pada tempatnya dengan sengaja atau terlupa selain takbiratul ihram dan salam, seperti membaca surat Al-Fatihah di dalam rukuk atau membaca tasyahud di dalam qiyam. Demikian juga, sujud sahwi dianjurkan untuk orang yang membaca bacaan yang sunah bukan pada tempatnya, seperti membaca tasyahud awal dalam duduk antara dua sujud atau membaca doa qunut di dalam sujud. 5) Ragu dalam meninggalkan salah satu rukun shalat selain niat dan takbiratul ihram. Apabila teringat sebelum mengerjakan rukun yang sama, orang tersebut kembali ke rukun yang ditinggalkannya. Jika tidak, batal shalatnya. Apabila teringat setelah mengerjakan rukun yang sama, rukun tersebut menjadi pengganti rukun yang ditinggal- kannya dan rukun-rukun sebelumnya tidak dihitung. Pada kedua keadaan ini tetap dilakukan sujud sahwi. Apabila seseorang melakukan suatu perbuatan yang disunahkan sujud sahwi, sedangkan ia ragu pada akhir shalatnya apakah ia sudah mengerjakan sujud sahwi atau belum, hendaklah ia melakukan sujud sahwi. Demikian juga, apabila orang tersebut ragu tertinggal rukuk atau sujud atau satu rakaat, hendaklah ia melaku- kan sujud sahwi meskipun keraguannya hilang sebelum memberi salam.

RkJQdWJsaXNoZXIy NTY0MzU=