RANGKUMAN AGAMA ISLAM
122 Namun, sekiranya dia teringat sebelum separuh bang- kit untuk qiyam, dia diperbolehkan kembali duduk untuk melakukan tasyahud awal dan tidak perlu melakukan sujud sahwi. Apabila ragu dalam meninggalkan salah satu sunah ab’adh, disunahkan melakukan sujud sahwi. 2) Ragu tentang jumlah rakaat yang telah dikerjakan- nya, misalnya ragu-ragu apakah rakaat yang dilakukannya itu empat atau tiga rakaat. Jika demikian, dia harus meng- gunakan hal yang pasti, yaitu yang sedikit, lalu menam- bahkannya satu rakaat lagi, kemudian melakukan sujud sahwi sebelum salam. 3) Melakukan suatu perbuatan yang tidak sampai mem- batalkan shalat dalam keadaan lupa, tetapi membatalkan shalat jika dikerjakan dengan sengaja. Contoh perbuatan tersebut adalah 1) Menambah rakaat shalat. 2) Berkata-kata sedikit. 3) Makan atau minum sedikit. 4) Menambah rukun fi’li (seperti rukuk atau sujud). 5) Memanjangkan rukun yang seharusnya pendek (seperti iktidal dan duduk antara dua sujud). Apabila seseorang ragu dalam mengerjakan hal-hal seperti di atas, tidak disunahkan sujud sahwi karena asal- nya dianggap tidak mengerjakannya. Apabila seseorang mengerjakan suatu perbuatan yang dapat membatalkan shalat, baik dalam keadaan lupa
RkJQdWJsaXNoZXIy NTY0MzU=